![]() |
Add caption |
Dan anak itu adalah saya sendiri.
“Oden” itulah nama julukan kecilku.. seorang anak yang lahir di desa Tinombala,
sebuah desa yang dikatakan cukup kecil, dan jauh dari perkotaan,, desa yang
terletak di sulawesi tengah..
Saya adalah anak dari empat
bersaudara,, dan diantara empat saudara itu, hanya saya laki-laki
satu-satunya,,walaupun saya anak laki-laki satu-satunya bukan berarti anak
kesayangan…
keseharian waktu selalu diisi dengan mencari kayu bakar, mencari kelapa dan menjualnya, membantu orang tua di sawah.
keseharian waktu selalu diisi dengan mencari kayu bakar, mencari kelapa dan menjualnya, membantu orang tua di sawah.
Itu adalah kisah singkat masa kecilku,,,,
Karakter masa kecil yang begitu
pendiam.. dan kurang berteman,, ketika ngomong selalu gagap.. setiap saya
bicara pasti orang-orang dan teman-teman selalu menertawakanku,..
Setiap hari selalu mendengar ejekan
dari teman-teman… oden elek (bahasa jawa) artinya oden jelek,,, bocah gagap ini selalu
mendengar cibiran dan ejekan dari teman-teman… saya merasa terasingkan,
mulai kurang bergaul, sangat tertutup..
Tapi orang tua saya selalu memberi
semangat,, “SING SABAR LE” (SABARLAH NAK) , itu yang selalu ayah tanamkan dalam
diri saya…
Karena saya orang yang terbilang otak
yang lemah, orangtua saya menyekolahkan saya di umur 8 hampir 9 tahun,, sedangkan
teman-teman saya lainnya sudah ada yang kelas dua,,,
Awal pertama sekolah saya sangat malu
sama teman-teman… karena saya umurnya selisih lebih tua 1 tahun daripada mereka,,
setiap berangkat sekolah teman-teman selalu diantar oleh orangtuanya,,, tapi saya jarang
diantar sama bapak ataupun ibu saya,,,
Setiap malam saya diajar mengaji oleh ayah saya sendiri,, lantaran terlalu bodohnya saya paling tidak lancar dalam membaca Al-qur'an,, tapi
usaha orangtua saya tidak pernah patah semangat.. selalu berusaha, mengajarkan
saya untuk bisa membaca Al-qur’an..
Semoga kedua orangtua saya, selalu
dilindungi Allah dan diberi kesehatan,,,Aamiin..
Dulu waktu saya masih SD, masih
sistem caturwulan,, budaya di sekolah kami SD Impres I Tinombala, ketika
pengumuman sekaligus pembagian rapor, selalu mengumpulkan siswa kelas 1 sampe
kelas 6.. bahkan mengundang orangtua wali.
Yang anehnya, pengumuman itu
menyatakan kalau saya juara satu,, ayah saya menangis melihat anaknya juara
satu,, mungkin beliau tidak begitu percaya melihat anaknya yang selama ini
bicara gagap, selalu diejekin, bisa mendapatkan juara satu,,,
karena ayah menangis, sayapun ikut
menangis.. orang-orang smuanya terdiam melihat kami..
Ya Allah, saya belum sempat memohon
kepadaMu.. tapi Engkau telah memberikan anugerah yang begitu besar dimasa
kecilku…
Lanjut cerita, setelah saya lulus SD
orangtua memberikan pilihan pengen sekolah dimana,, dan saya memilih di MTsN
Kotaraya… hanya di kotarayalah satu-satunya sekolah Tsanawiyah di daerah saya,,
jaraknya sekitar 8-10 kilometer dari kampung saya,,
Selama perjalanan menuntut ilmu di
Tsanawiyah, saya selalu ditemani sama kawan terbaik saya “ SI ONTEL”.(sepeda
ontel). walaupun sering rusak, sering bocor, sering putus rantainya,, tapi
selalu bersemangat mengantarkan saya selama 3 tahun.. selalu setia mengantarkan
saya,,
Kami dari desa tinombala yang sekolah
MTsN Kotaraya sekitar 8 orang… kami selalu pulang bersama..
Perjalanan yang begitu jauhpun selalu
kami tempuh setiap hari, perjalanan di bawah panasnya terik matahari, ketika hujan kami tetap memilih melanjutkan perjalanan daripada berteduh (karena menghindari banjir di sungai), naik turun tanjakan, menyebrangi sungai..
Bahkan ketika sedang banjir, sungai
tinombala tidak bisa dilewati, kami rela menunggu sampai air surut.. bahkan kami sering menunggu air surut hingga jam setengah 10 malam. Tapi itu semua, tidak meenyurutkan
semangat saya untuk tetap sekolah..
Masa Tsanawiyah pun sudah berakhir
begitu saja.. terpisah dengan teman2.. dan harus mencari teman-teman baru..
Saat itu karakter saya mulai berubah,
mulai senang bergaul, banyak teman.. yang lucunya gagap yang saya miliki dari
kecil hilang begitu saja tanpa saya sadar..
Masa remaja mulai datang,,!!!
Dan waktu itu saya melanjutkan sekolah di
MAN Tomini,,, sekolah yang terletak di Desa Kayu Agung (yang kini jadi desa
Sumber Agung)..
Perjalanan saya waktu sekolah di
Aliyah, cukup menyenangkan.. mungkin lantaran menikmati masa remaja……
Banyak teman dan akrab sama
guru-guru…
Masa menegangkanpun mulai menyapa
perlahan.. masa dimana siswa kelas III dalam menghadapi Ujian Nasional… les
sore adalah jadwal tambahan dari pihak aliyah dalam menghadapi Ujian Nasional…
Setiap sore, saya tidak pernah
pulang.. lebih baik saya menunggu disekolah sampe waktu les sore datang..
walaupun saya rela untuk tidak makan seharian..
guru-guru selalu memberi motivasi,
rajin shalat, banyak berdoa, banyak belajar,,, itu adalah kunci sukses..
Sayapun tidak mau melewatkan pesan
guru begitu saja.. saya selalu puasa senin kamis, shalat tahajud, giat belajar,
selalu berdoa..berharap agar diluluskan Ujian Nasional
Ketika masa itu saya baru terfikirkan
tentang hidup saya,,
Saat itu ayah, bertanya sama saya,,,
rencana kamu gimana mir?? Pengen kuliah atau pondok dipesantren??
Tanpa pikir panjang saya jawab,,
“saya pengen kuliah pak”,, dengan nada pelan..
Ayahpun hanya menjawab,, y udah,,
kalau memang kamu pengen kuliah motor bapak nanti bapak jual saja, buat biaya
kuliah kamu,,, saya sempat berfikir.. Ya Allah begitu besar pengorbanan ayah
saya, motor yang selama ini yang mengantarkannya kekebun untu mencari rejeki dijual demi anaknya karena
ingin sekolah..
Entah kenapa sangat sulit keluar dari
mulut saya sendiri untuk mengatakan“makasih pak”…
Mulut terasa terkunci, padahal hati
saya ingin bicara terimakasih,,, (terharu melihat pengorbanan orangtua)
Saya semakin bersemangat untuk berdoa
dan Ikhtiar,, harapan yang begitu besar untuk lulus Ujian Nasional dan melanjutkan kuliah…
pengorbanan orangtua yang begitu besar yang rela harus menjual motor kesayangannya
untuk biaya kuliah anaknya.,,..
Waktu yang ditunggu-tunggupun
datang..
Waktu dimana hasil Ujian Nasional
akan segera diumumkan… teman seangkatan datang bersama orang tuanya, ada pula
orang tuanya menyusul..
Pukul 13.30 tahun 2007, acara
dimulai..
Ketika pembagian amplop kelulusan,
semua teman-teman was-was,,, penasaran dengan hasil Ujian Nasional.. berharap semoga
lulus..
MUHAMMAD AMIRUDDIN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Giliran namaku dipanggil…
Bersama ayah saya menerima amplop..
dengan penuh kecemasan kami membuka amplop itu didepan kantor sekolah..
Setelah saya buka dan saya baca,
ternyata tertulis di amplop “TIDAK LULUS”
Dunia terasa gelap, harapan terasa
pupus ditengah jalan, dunia terasa tak berputar lagi, jantungpun terasa
berhenti berdetak, suasana terasa sepi dan hening melihat teman-teman saling bersalaman
dan memberi selamat. Sedangkan saya malah tidak lulus. saya dan ayah hanya
terdiam.. ayahpun tidak bisa berkata apa-apa..
Hanya bisa memeluk saya tanpa kata,,
Ketika ayah memeluk sambil mengusap
punggung saya,
Desak tangispun muncul perlahan dengan
sendirinya tanpa saya sadari…
Air mata menetes perlahan… (baru kali
ini saya menangis)
Yang saya sesali adalah, orang tua
saya sudah terlanjur menjual motor kesayangannya hanya untuk membiayai kuliah
saya,,
Sedangkan saya tidak bisa membuat
mereka bahagia, saya telah membuat kecewa mereka.. saya TIDAK LULUS,,
Tak pernah sedikitpun saya menyadari
pengorbanannya yang begitu besar..
Semua sudah musnah.. teman-temanpun
berdatangan memeluk saya sambil menangis… melihat saya tidak lulus,,, saya
merasa jauh dari kehidupan saya sendiri,, mendadak terasa asing diantara
teman-teman…
Guru-gurupun semuanya memeluk saya,,,
menangis dan memberi motivasi,,
Pengalaman yang begitu menyedihkan,,,
dan tak bisa terlupakan..
Sempat saya mengadu sama salah satu
guru saya, guru yang selama ini, cukup dekat dengan saya,,BUNANI namanya.. (
semoga beliau selalu dilindungi Allah dan selalu diberi kesehatan)
Bu,,, saya kurang apa?? Saya rajin
belajar, saya tiap malam shalat tahajud, saya selalu puasa senin kamis,,, tp
kenapa saya tidak lulus bu??
(Pertanyaan tuntutan yang tidak masuk
akal)… ,
Ibu hanya menenagis mendengar
kata-kata yang muncul dr mulut saya,,
Sambil mengelus dadaku, ibu
menjawab,, “sabar ko nak”… pasti ada hikmah dibalik semua ini…
Keputusasaan yang tidak bisa
terobati, stress yang memuncak, deru tangis tak pernah berhenti..
Semua satu sekolah hanya berderu
suara tangis pada hari itu…
Amplop pengumuman selalu saya
genggam.. setiap waktu, setiap jam, setiap siang dan malam saya membuka amplop berulang-ulang, berharap tulisan itu berubah,, TIDAK LULUS
menjadi LULUS…(lantaran tidak percaya kalau saya benar-benar tidak lulus)….
Kesedihan saya perlahan mulai
terobati, dengan motivasi orang tua, guru, dan teman-teman. Yang selalu member
semangat untuk tetap menuntut ilmu. (semoga Allah melindunginya)..
Mau nggak mau pilihan terajhir adalah saya harus ikut PAKET
C,, paket penyetaraan bagi siswa yang tidak lulus ujian nasional.. bersama teman-teman
yang lain saya ikut ujian paket C,,
Selagi saya sibuk mengikuti ujian
paket C, teman-teman yang sudah lulus sibuk dengan pendaftaran di ibukota provinsi
(PALU),, dengan perguruan tinggi pilihannya,, Universitas Tadulako, STAIN,
akbid, akper,, sedangkan saya masih dikampung mengikuti ujian paket C..
Saya sudah kenal salah satu senior
dari UNTAD (pemantau Ujian Nasional waktu itu),, kak fahri,,
Beliau menelvon di Hp teman saya (dlu
saya belum punya HP)..
Mir.. kapan kau kepalu?? Kenapa kau
belum mendaftar?? Besok hari terakhir tutup pendaftaran..
Saat itu saya tercengang…
bingung menjawab apa.
bingung menjawab apa.
Saya menjawab, Maaf kak.. saya tidak
lulus UJIAN NASIONAL… kak fahri hanya terdiam,, dan bicara ya udh mggak papa,, bisa
tahun depan,, yang sabar ya,,
Kala itu ayah mendengar pembicaraan
saya dengan kak Fahri,,, ayah lalu masuk ke kamarnya,,,
Trus keluar membawa plastik hitam… (
tidak tau berisi apa)
PLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK!!!!!!!!!!
Suara Plastik itu dibanting dimeja
tepat didepan saya,,,
Ayah bilang,
“ kamu pengen Kuliah”?????
"Kamu pengen merantau??"
"Kamu pengen menuntut ilmu???"
Itu uang motor yang udah terlanjur
bapak jual… ayah masih menyimpannya… sekarang kamu berangkat ke palu,, dan
kuliah disana… ayah tidak berharap uang itu kamu kembalikan,, yang penting kamu
pulang dengan banyak ilmu..
SUBHANALLAH…!!!!! Begitu dalam pesan
ayah, hatiku tersentuh.., begitu besar pengorbanannya…
Saya langsung meluncur ke desa
mensung sore itu, menuju ke kediaman panitia pelaksana paket C , meminta surat
keterangan mengikuti paket C..
Setelah sampe di rumah saya berkemas
berangkat malam kepalu malam itu juga,,
Berangkat dengan bermodalkan uang
hasil penjualan motor, surat keterangan paket C, pakaian seadanya…
Ketika pamit, hanya ibu yang bisa
saya pegang dan cium tangannya, dan saudara kandung saya,,,,
Saya Tanya sama ibu, mak, endi pa’e
mak (mama, bapak dimana)??
Saya tidak tau ayah bersembunyi
dimana… waktu itu ayah, tidak mau menampakkan diri,, ketika saya pergi..
Perjalanan dalam mobil bus, saya
selalu teringat pesan ayah..
“AYAH TIDAK BERHARAP UANG ITU KAMU
KEMBALIKAN,, YANG PENTING KAMU PULANG DENGAN BANYAK ILMU”..
Sepanjang perjalanan, kata kata itu
yang selalu saya pikirkan….
Sekitar pukul 04.30 sampailah
perjalan saya diterminal mamboro palu… waktu itu pas shalat subuh,,,
Berhubung belum punya kos-kosan, saya
ngojek langsung menuju kampus UNTAD..
Kampus untad masi gelap.. belum
buka.. ( masi jam 05.00)..
Saya menunggu di teras rektorat hingga jam 08.00, waktu
buka pendaftaran terakhir,,
Ternyata masih banyak juga yang lambat
seperti saya,,, padahal mereka lulus,,,
Antrian panjangpun terjadi,,, Saya
langsung siapkan ijazah andalan saya,, IJAZAH PAKET C dan berkas lainnya..
Sekarang giliran saya urus berkas,,
ketika memasukkan berkas, panita melihat berks saya dan mengatakan “ maaf de, PAKET C
tidak berlaku tahun ini”….
Seolah harapanku untuk kuliah hilang
begitu saja… uang motor dari ayah seperti tak berguna…
Saya langsung duduk dibawah pohon
Johar, sambil meratapi nasip saya…
Ada seorang senior , gondrong,!! Datang
menyapa.. de kau kenapa?? Sapanya!!
Katanya paket C tidak berlaku tahun
ini kak,,,jawabku
Setelah itu saya diuruskan dan
akhirnya berkasku masuk,, saya tinggal melengkapi keuangan,,
(Semoga senior itu selalu diberi
kesehatan, hingga saat ini senior itu tidak pernah ketemu saya lagi)..
Jam 16.30 saya selesai mengurus berkas
pendaftaran… saya disuruh menuju difakultas MIPA jurusan Biologi.. untuk mengikuti
materi sekaligus pengembilan formulir ormik,,
Padahal saya tidak tau MIPA itu dimana..
ketika saya sudah menemukan Gedung MIPA, ternyata sudah pra ormik… panita yang
melihat saya terlambat, langsung membentak saya,,
PUSH UP!!!!!
MERAYAP!!!!!
Sambil marah, mereka mengatakan, kau itu sudah lambat,
gondrong, bagaya lagi…
Saya melihat teman-teman sudah botak semua…
akhirnya kakak panitia mencukur rambut saya.. cukuran mirip jalan tikus,,
compang camping…
Baju gelepotan dengan lumpur..
Setelah shalat magrib, acara sdh
selesai…
Waktu itu teman-teman pulang masing-masing, ada juga
yang dijemput orang tuanya,,
cobaan pun datang lagi, Terus saya mau pulang kemana?? Saya
kan belum punya tempat tinggal??? (bertanya dalam hati)
Saat itu saya menuju perdos (daerah
perumahan yang paling dekat dengan kampus UNTAD).
Saya keliling perdos untuk mencari
kos-kosan.. dan akhirnya saya dapat kos-kosan seharga 60rb perbulan, kos dengan
lebar 2x4 mater dan lampu balon hanya 5 waat.,, bayangkan,, betapa sempitnya
kos itu,,
Tapi saya cukup bersyukur, setidaknya
dapat tempat untuk berteduh dan istirahat,,,
Ibu kos melihat saya bersih-bersih..
beliaupun langsung bantu-bantu saya mebersihkan,, mungkin karena kasihan..
Kebiasaan dan mungkin sudah menjadi
budaya diperdos yang harus saya ikuti aturannya, saat saya mau mandi, ternyata
air tidak mengalir,, dan ternyata air diperdos dijatah 1 minggu 2 kali mengalir
(bongkar kartu)..
Ya Allah,, begitu besar cobaan yang
telah engkau berikan…. Tidak lulus Ujian Nasional, pertama ke palu, mau mandi
tidak ada air,,,
Malam itu saya tidak mandi.. hanya
duduk manis di teras depan kos… sambil menangis,,
“SAYA RINDU AYAH, SAYA RINDU IBU,
SAYA RINDU KELUARGA, SAYA RINDU KAMPUNGKU..SAYA INGIN PULANG”…
ingin rasanya telfon orangtua, tapi belum punya
hp,,,
Lengkap penderitaan malam itu,,,,,
Hari pertama kuliah, saya langsung
dipecayakan sebagai ketua tingkat (ketua kelas)..
Lucunya kebiasaan saya waktu di MAN
Tomini saya bawa di kampus,,,
Ketika dosen masuk kelas, saya
langsung berdiri dan berteriak..
BERDIRIII!!!!!!!
BERI SALAM!!!!
Teman-temanpun menjawab dengan ragu-ragu,
ASSALAAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKAATUH..
Setelah itu sya diketawakan sama
teman2…
Setelah berjalan beberapa bulan saya
mulai beradaptasi,, saya mulai bergaul dengan teman-teman baru dan menyesuaikan bahasa.
suatu ketika saya dipanggil oleh Dekan FMIPA
UNTAD, menyarankan saya agar tinggal di kampus,,, saya berfikir ,, Alhamdulillah mumpung gratis,
apalagi ruangan yang disediakan, berAC, Komputer, TV..
Saya kuliah dengan penuh semangat,
walaupun awalnya agak canggung dengan teman-teman, tapi sudah mulai terbiasa…
Karir saya mulai terlihat,, Awal
semester saya mendapatkan beasiswa PPA, padahal waktu pendaftaran beasiswa,
saya tidak yakin untuk lulus beasiswa..
Saat penyetoran berkas beasiswa,
pihak Tata Usaha heran melihat Ijazah saya,, tertulis Paket C..
LULUSAN PAKET C KAMU MIRRR????? Tanya
pihak TU,,
Saya pun dengan malu menjawab Iya
bu,,,
Dan ternyata saya malah lulus
Beasiswa…
Uang hasil beasiswa saya langsung membeli 2 buah HP … untuk orang tuan dan untuk saya sendiri ,,, setelah itu saya bisa saling memberi kabar dengan
keluarga di rumah,,, setidaknya buat obat rindu..
Beberapa semester kemudian saya
dipercayakan menjadi ketua himpunan (HMB FMIPA UNTAD).. karir yang tidak saya
sangka-sangka…ternyata karir saya dalam berorganisasi mulai Nampak.. bukan hanya itu, saya dipercayakan menjadi dewan penasehat diorganisasi-organisasi UKM FMIPA.
Saya sering menjadi perwakilan dari
UNTAD, mengikuti Event-event Nasional,,, Manado, Balikpapan, Tarakan, Palopo…
Setelah menjabat jadi ketua himpunan,
saya dipercayakan oleh teman-teman Fakultas menjadi Presiden Mahasiswa (KETUA
BEM FMIPA UNTAD)… saking asyiknya berorganisasi, saya smpai lupa kalau kuliah
saya hampir 6 tahun,,, padahal saya sering diingatkan oleh Dekan, Pembantu
dekan, Ketua jurusan agar cepat menyelesaikan Studi,, (mungkin lantaran terlalu
susah masuknya.. jadi memuaskan diri untuk kuliah)..
Setelah masa jabatan ketua BEM
berakhir, saya mulai fokus mengururus skripsi…
Dan akhirnya saya menyandang sebagai
seorang sarjana S1 tahun 2013 dengan predikat 3,23.. predikat yang cukup
memuaskan bagi saya..
Dan tidak disangka ratusan mahasiswa
berbondong-bondong memberi selamat atas gelar s1 saya. baik teman-teman organisasi di semua fakultas, dan junior saya. (mungkin lantaran terlalu lama
dikampus dan banyak organisasi, jadi banyak yang kenal)..
Setelah itu saya mendapatkan Beasiswa
BPPDN untuk melanjutkan studi,, saya gol beasiswa S2 di ITB (Institut Teknologi
Bandung),,
Perguruan tinggi yang mendapat
predikat terbaik se Indonesia,,,
Beasiswa yang membiayai saya 100%
bebas biaya kuliah dan mendapat biaya hidup 3 juta perbulan.. saya sangat
bersyukur dengan anugerah yang telah diberikan untuk saya dari Allah.. ini
berkat kerja keras dan do’a dari saya dan ortu saya,,
Dari orang yang saying sama saya,,
teman2, guru, dan keluarga yang selalu memberi motivasi saya…
Hingga saat ini saya masih menjalani
studi S2 saya di ITB, Institut yang selama ini saya impikan,, akhirnya
tercapai juga,,,
Bagi teman-teman, atau adik-adik, mungkin
ini pengalaman saya,, semoga bisa menjadi bahan inspirasi dan motivasi buat
kalian,,
Bahwa kesuksesan tidak dilihat dari
keluarga mana dia dilahirkan, ..
Buktinya,,!!!!
Saya, seorang anak yang terlahir dari
perkampungan yang kecil, terlahir dari keluarga sederhana, ketika berbicara
GAGAP, selalu diejekin oleh teman-teman, tidak lulus UJIAN NASIONAL,.. akhirnya
bisa membuktikan bahwa saya bisa,,,
Masih banyak orang-orang di luar sana
yang lebih parah dan lebih deras badai yang dia hadapi, lebih banyak batuan
dalam perjalannya…
Saya hanya salah satu orang yang
orang yang selalu berteman dengan cobaan itu…
Kadang masalah menjadi teman
terbaik untuk mendidik kita menjadi kuat, dan mampu menghadapi terjangan dari
badai..
Janganlah perdulikan seperti apa
hidupmu,, tapi lihatlah masa depanmu,,
Tetap selalu semangat, kerja keras,
tak kenal menyerah, dan selalu memohon do’a orangtua…~!!!!
Bandung, 11 September 2014
Muhammad Amiruddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar